Bekam adalah nama lain dari al- hijamah (Arab), cupping (Inggris), ba
guan (China)Istilah bekam berasal dari bahasa melayu (yang diadaptasi
juga dalam Bahasa Indonesia), yang berarti melepas (membuang) darah
kotor (toksin) dan / atau angin dari badan.Dari Ibnu Umar, r.a bahwa
Rasulullah SAW bersabda,
”Tidaklah aku melalui satu dari langit-langit yang ada melainkan para
Malaikat mengatakan, ”Hai Muhammad, perintahkan umatmu untuk berbekam,
karena sebaik-baik sarana yang kalian pergunakan untuk berobat adalah
bekam, al-kist (cendana india) dan syuniz (jintan hitam)”.
Menggambarkan pentingnya bekam, ulama terkemuka dari Kairo, Syekh
Muhammad Yusuf Qardhawi menyatakan, ”Kalau suatu negara kefakiman ahli
bekam, niscaya kebinasaan mengancam, yang berarti pula mereka
menyerahkan dirinya kepada kebinasaan. Padahal Tuhan yang menurunkan
penyakit, Dia juga menurunkan obatnya dan Ia membimbing umat manusia
untuk menggunakan obat tersebut”.
Dalam ilmu kedokteran Islam, bekam tidak boleh sembarang dilakukan.
Bekam hanya boleh dilakukan pada pembekuan / penyumbatan dalam pembuluh
darah, karena fungsi bekam yang sesungguhnya adalah untuk mengeluarkan
darah kotor dari dalam tubuh.
Bekam merupakan pengobatan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Dari
Ibnu Abbas r.a. Rasulullah bersabda : “Kesembuhan (obat) itu ada pada
tiga hal; dengan minum madu, pisau hijamah (bekam), dan dengan besi
panas. Dan aku melarang ummatku dengan besi panas.” (Hadist Bukhori).
Madu menjadi dasar dari obat-obatan herba, bekam menjadi dasar kepada
pembedahan, sedangkan besi panas (api) menjadi dasar kepada pengobatan
melalui laser.
Hadist yang diriwayatkan oleh Tarmidzi menyatakan, bahwa Rasul SAW
mengarahkan pengikut-pengikutnya menggunakan bekam sebagai kaedah
pengobatan penyakit. Beliau memuji orang yang berbekam, “Dia membuang
darah yang kotor, meringankan tubuh serta menajamkan penglihatan.”
Sebagai umat Rasul Muhammad SAW, mari kita melaksanakan bekam dalam mencegah dan mengobati
penyakit.
http://quantumbekam.wordpress.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar